Carabiner

Setiap pemanjat pasti tidak asing lagi dengan yang namanya carabiner. Carabiner adalah alat yang digunakan untuk mengaitkan tali ke hanger, tali ke tali atau tali ke harness. Intinya, dalam pemanjatan carabiner sangat berperan untuk sistem keamanan pemanjat. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas berbagai semua hal tentang carabiner.

Secara definisi, carabiner adalah lingkaran tertutup yang dibuat dari bahan aluminium alloy yang terhubung dengan pin atau screw gate. Sebelum masuk kepada jenis-jenis carabiner, terlebih dahulu harus dipahami tentang bagian-bgian dari carabiner itu sendiri. Berikut adalah gambar carabiner utuh:



Bagian-bagian Carabiner
Secara umum, bagian-bagian carabiner bisa dibedakan menjadi:
Gate
  1. Frame Ujung Atas
  2. Frame Ujung Bawah
  3. Spine Frame
Jika dilihat dari bentuknya, carabiner bisa dibedakan menjadi:
Carabiner Oval
Carabiner Oval adalah bentuk asli dari carabiner, serba guna walaupun tidak sekuat carabiner bentuk lain. Carabiner oval memiliki lekukan bagian atas dan lekukan bagian bawah yang sama, sehingga beban yang diberikan pada carabiner ini akan terpusat pada bagian tengah carabiner dan pergeseran beban juga akan terbatas pada bagian lekukan ini.


Carabiner “D”
Carabiner berbentuk D dirancang untuk menggeser beban yang diberikan kepada carabiner ke arah spine frame, sisi carabiner yang lurus dan jauh dari gerbang carabiner. Untuk carabiner, sisi ini merupakan bagian terkuat untuk menahan beban dan sisi yang terdapat gerbang (gate) merupakan bagian terlemah. Carabiner D, lebih kuat jika dibandingkan carabiner jenis oval dengan bahan dan ukuran yang sama.




Carabiner Asymmetrical “D”
Prinsip kerjanya sama dengan carabiner D biasa, tetapi carabiner ini memiliki bentuk salah satu ujung yang lebih kecil dibandingkan ujung yang lainnya untuk mengurangi berat dari carabiner itu sendiri. Carabiner jenis ini biasanya memiliki gerbang (gate) yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner jenis D biasa sehingga lebih mudah untuk meng-klik-nya. Tetapi carabiner bentuk ini tidak memiliki luas lingkaran dalam yang lebih besar jika dibandingkan dengan carabiner D biasa atau carabiner oval dengan ukuran yang sama.




Carabiner Pear
Carabiner bentuk ini biasanya digunakan untuk belay, dilengkapi dengan srew gate supaya lebih aman. Carabiner ini memiliki salah satu ujung yang sangat sempit dan ujung yang lain sangat luas. Tujuannya, untuk ujung yang kecil adalah bagian yang akan dikaitkan ke harness belay dan bagian yang luas adalah bagian yang akan berhubungan dengan tali pemanjat. Bagian yang luas ini memberikan keleluasaan pada tali yang terhubung dengan pemanjat, sehingga memudahkan pada saat mengulur tali.



Berdasarkan pilihan bentuk gerbang (gate), carabiner dapat dibedakan menjadi:

Carabiner Dengan Gerbang (Gate) Lurus
Sejauh ini, carabiner dengan bentuk gerbang lurus adalah yang paling umum digunakan. Bentuk gerbang carabiner jenis ini benar-benar lurus dari titik poros sampai ke ujung gerbang. Seperti jenis lainnya, carabiner ini memiliki pegas pada poros gerbangnya yang mudah didorong saat dibuka dan kembali menutup secara otomatis saat dilepas.




Carabiner Bent Gate
Carabiner bent gate memiliki bentuk gate (gerbang) yang melengkung sehingga lebih memudahkan pada saat akan dikaitkan dengan pengaman. Rancangan gate yang melengkung tidak terlalu berpengaruh kepada kekuatan ataupun berat carabiner. Jika tidak digunakan dengan benar, kaitan carabiner bent gate bisa saja terlepas dari tali. Seperti jenis peralatan climbing yang lain, tata cara penggunaan bent gate carabiner harus benar-benar dipelajari untuk keamanan pada saat digunakan.



Catatan: Bent gate carabiner hanya boleh digunakan untuk tambatan dengan tali, tidak boleh digunakan untuk tambatan dengan pengaman langsung (ex:hanger)

Locking Carabiner
Locking carabiner mempunyai gerbang yang bisa dikunci pada kondisi tertutup sehingga memberikan pengamanan yang lebih dan mengantisipasi kecelakaan yang timbul akibat terbukanya gate carabiner. Carabiner jenis ini harus selalu digunakan pada saat pengaman kita hanya bergantung pada satu carabiner, seperti pada saat rapelling, belaying atau pada titik pengaman pertama (jika mempunyai beberapa titik pengaman pada saat berada di tebing). Locking carabiner bisa saja berbentuk oval, “D”, asymmetrical “D” atau pear.




Wire Gate Carabiner
Wire gate carabiner menggunakan lingkaran kawat dari bahan stainless steel untuk gate-nya. Lingkaran kawat ini mempunyai mekanisme tersendiri untuk putaran pada sumbunya, mengurangi berat carabiner secara keseluruhan dan mengurangi kebutuhan untuk komponen tambahan seperti yang ditemukan pada carabiner konvensional.




Kebanyakan carabiner wire gate ini tidak sekuat carabiner konvensional. Gerbang carabiner ini juga cenderung bergetar ketika mendapat beban kejut karena massa yang rendah dari kawat itu sendiri.

Kekuatan Carabiner
Sebelum membahas kekuatan carabiner, harus dipahami terlebih dahulu tipe carabiner secara umum (Europe Standard):







Untuk meliahat kekuatan setiap carabiner (biasanya ada sedikit perbedaan nilai untuk carabiner yang berbeda), dapat dilihat pada label yang ada pada setiap carabiner tersebut. Untuk lebih jelas, bisa dilihat Label Nilai Kekuatan Carabiner pada gambar di bawah ini:


 xx pada gambar diatas adalah nilai kekuatan maksimal carabiner pada saat diberi beban pada arah utama (beban diberikan dari frame ujung atas dan frame ujung bawah), yy adalah beban maksimal yang bisa ditahan carabiner jika diberikan beban pada spine frame dan gate sedangkan zz adalah beban yang bisa ditahan carabiner ketika kondisi gate terbuka. Untuk lebih jelas, coba perhatikan ilustrasi dibawah ini:

Kondisi Beban Diberikan Pada Frame Atas dan Frame Bawah




Kondisi Beban Diberikan Pada Saat Gate Terbuka




Kondisi Beban Diberikan Pada Gate dan Spine Frame



Dari ilustrasi di atas, dapat dianalisa bahwa terjadi pengurangan drastis kekuatan carabiner ketika diberi beban pada saat gate carabiner terbuka. Dari sini dapat disimpulkan kenapa carabiner akan sangat berbahaya jika dalam kindisi gate yang terbuka pada saat digunakan sebagai pengaman.
Tips Untuk Keamanan : 
  1. Periksa Kondisi Carabiner Sebelum Digunakan
  2. Selalu jaga kondisi carabiner dari keretakan, penajaman bagian tepi carabiner, goresan, korosi atau penggunaan yang terlalu berlebihan. Karena retak dengan ukuran sehelai rambut pun akan mengurangi kekuatan carabiner hingga 50%.
  3. Periksa setiap gate carabiner, pastikan gate carabiner bisa membuka dengan mudah dan menutup dengan cepat.
  4. Pastikan pin yang berperan sebagai as pada gate tidak ada yang bengkok atau copot.
Jika ada salah satu karabiner yang tidak lulus dari pengujian di atas, jangan digunakan sebagai pengaman. Jangan gunakan carabiner yang sudah pernah jatuh dari jarak yang cukup tinggi, apalagi jika mengakibatkan bagian gate carabiner tidak berfungsi dengan baik. Carabiner yang pernah jatuh, bisa mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan namun masih terlihat dalam kondisi baik. Jika tidak yakin dengan kondisi carabiner yang telah pernah jatuh, jangan digunakan.

Tips Untuk Perawatan Carabiner :
  1. Supaya carabiner selalu berfungsi dengan baik, selalu jaga kebersihan carabiner, terutama dari pasir.
  2. Jika gerrbang carabiner macet, cuci dalam air hangat dengan menggunakan sabun. Bilas secara menyeluruh dan minyaki area disekitar engsel, lubang pin dan screw dengan pelumas. Bersihkan semua pelumas yang berlebih pada carabiner.
  3. Jangan simpan carabiner pada udara yang mengandung garam dan udara yang lembab, dengan peralatan yang lembab atau pakaian lembab, atau bahan kimia yang bisa menyebabkan korosi.
  4. Jangan gosok carabiner dengan benda apapun, karena akan menimbulkan kerusakan pada carabiner.
Mudah-mudahan bermanfaat


Bagikan di facebook

1 komentar

Nadoutdoorlife

sangat bermanfaat...

Post a Comment