Berburu Paus Di Lamalera

Lamalera adalah suku yang terletak di Kabupaten Lembata, NTT. suku Lamarela bermukim di pulau yang memiliki luas daratan 126.684 ha, itu merupakan gugusan kepulauan Solor yang terletak di antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Bagian selatan pulau ini merupakan daerah perlintasan migrasi ikan paus. Antara bulan Mei s/d Agustus, paus-paus berukuran besar melintasi daerah Lamalera dari Lautan Antartika menuju ke daerah tropis, untuk mengejar makanannya. 

Lamalera tersohor sampai ke mancanegara karena di tempat inilah terdapat kegiatan perburuan paus. Nelayan di Lamalera, setiap “musim paus” selalu menangkap mamalia berukuran besar itu dengan cara tradisional. Dengan perahu yang masih tradisioanal, mereka mengejar paus ke laut, kemudian menancapkan tombak yang diikatkan ke badan perahu.


Perburuan ikan paus ini dilakukan oleh penduduk Pria Lamalera yang sudah dewasa serta dianggap memiliki kemampuan (biasanya setiap keluarga mewakilkan satu anggota keluarganya). Sebelum berburu, mereka semua memanjatkan doa-doa kepada Tuhan agar diberi keberhasilah dalam perburuan Ikan paus. Presentasi keberhasilan penangkapan ikan paus ini tidak bisa dibilang tinggi, karna metode perburuan yang dilakukan memang menggunakan cara tradisional. Yaitu dengan menancapkan tombak ke badan ikan paus. 

Perburuan paus dilakukan menggunakan perahu yang terbuat dari kayu yang disebut "Paledang" . Orang yang bertugas menikam paus disebut "Lama fa", Lama fa nantinya akan berdiri diujung perahu dan untuk menikam paus lama fa akan melompat dan menikamkan tombak "tempuling" pada paus. 


Daging paus yang diperoleh dari perburuan ini nantinya akan dibagikan kepada seluruh penduduk sesuai besar kecilnya jasa wakil anggota keluarga mereka dalam proses perburuan pausnya. Selain hasil daging, masyarakat juga memanfaatkan minyak paus sebagai minyak urut, bahan obat dan bahan bakar untuk pelita atau lampu teplok. 

Walaupun sudah ada beberapa konversi yang menyatakan pelarangan terhadap perburuan paus tersebut, tapi Tradisi berburu paus ini sampai sekarang masih tetap dipertahankan. Para penduduk lamalera mengatakan bahwa paus yang mereka buru sudah mereka konservasi terlebih dahulu, sehingga paus yang masih hamil serta masih terlalu kecil tak akan diburu, hal itu dilakukan untuk tetap menjaga populasi paus di daerah lamalera. lagipula bukankan cara yang kami lakukan masih tradisional dan bukan menggunakan racun seperti yang banyak dilakukan nelayan modern. Penduduk Lamalera juga mengklaim bahwa hasil dari perburuan paus itu tidak sampai 20 ekor per tahun, sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi populasi ikan paus. 


Kini para orang Tua di Lamalera berusaha keras untuk melatih anak mereka menjadi seorang lama fa, Hal ini disebabkan karna makin hilangnya kesadaran para pemuda lamalera dalam mempertahankan tradisi berburu paus. Sehingga dengan melatih anak-anak, diharapkan tradisi ini kan tetap lestari sampai kapanpun


Bagikan di facebook

0 komentar

Post a Comment